Pengamanan Jaringan DDOS
Pengamanan Jaringan
Serangan adalah sesuatu yang telah
mengganggu/merusak kinerja dari sebuah sistem. Idealnya , sebuah pertukaran
informasi di dalam sistem jaringan computer dapat digambarkan seperti pada
gambar diatas. Informasi dari user A diterima secara utuh oleh user B tanpa ada
perubahan, penyadapan atau modifikasi terhadap pesan. Namun, dengan adanya
serangan terhadap keamanan jaringan komputer, pesan yang dikirimkan dapat
diambil alih oleh pihak ketiga untuk kemudian dimodifikasi atau dibuat pesan
palsu, atau pesan tidak sampai sama sekali. Serangan ini mempunyai 2 sifat
yaitu pasif dan aktif. Serangan yang bersifat pasif adalah serangan yang tidak merusak
ataupun merubah pesan yang dikirimkan, sedangkan serangan yang bersifat aktif
adalah serangan yang merusak atau adanya usaha modifikasi terhadap pesan maupun
resource sistem. Tujuan dari serangan yang bersifat pasif adalah memperoleh
informasi yang sedang ditransmisikan. Sebagai contoh: penyadapan terhadap
saluran telepon, analisa lalu lintas data di dalam jaringan, penangkapan pesan,
dan lainlain. Serangan pada jaringan dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik-teknik sebagai berikut : 1. Interupsi 19 Serangan dengan bentuk
interupsi artinya mencegah agar user B tidak dapat menerima informasi yang
dikirim oleh user A. Pesan yang dikirimkan oleh user A dihalangi oleh penyerang
sehingga tidak sampai ke user B ke A.
Dan adapun Aspek-aspek keamanan informasi
meliputi :
1. Aspek
Confidentiality, merupakan aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi.
Sistem yang digunakan untuk mengimplementasikan e-procurement harus dapat
menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
2. Aspek
Availability, merupakan aspek yang menjamin bahwa data tidak boleh berubah
tanpa ijin pihak yang berwenang (authorized).
3. Aspek
Control Access, adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki
oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik (hak akses).
4. Aspek
Non-repudiation, adalah aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal
telah melakukan sebuah transaksi.
5. Aspek
Authentification, adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi
bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi
terhadap sebuah objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya.
6. Aspek
Authority, adalah informasi yang berada dalam sistem hanya dapat diubah oleh
yang diberi hak akses untuk mengubah, sedangkan pengunjung hanya diberi hak
akses untuk menampilkan informasi.
Denial of service
(DoS) umumnya merupakan tindakan serangan berbahaya pada jaringan yang
ditujukan untuk mengganggu ketersediaan sumber daya komputasi dari pengguna
yang sah. Serangan DDoS baru-baru ini mendapatkan popularitas karena
ketersediaan dari jasa penyewaan DoS dari operator botnet, serta ketersediaan
berbagai alat hacking gratis dan mudah digunakan. Sebuah serangan DDoS terjadi
ketika beberapa sistem secara bersamaan membanjiri sumber daya jaringan
komputer, membuat mereka tidak dapat diakses. Berbeda dengan serangan DoS,
sebuah serangan DDoS, berasal dari berbagai sumber, bisa ratusan atau bahkan
ribuan. Akibatnya, tindakan mitigasi terhadap serangan DDoS lebih sulit.
Serangan DDoS sering menggunakan protokol seperti UDP dan ICMP, tetapi protocol
stateful juga dapat digunakan ketika koneksi tidak sepenuhnya mapan seperti
selama serangan membanjirnya TCP SYN. Kedua teknik memudahkan penyerang untuk
menggunakan alamat IP palsu dan sulit untuk menentukan sumber serangan.

Komentar
Posting Komentar