Firewall, Internet Security, dan IDS
Firewall adalah
sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang
dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak
aman. Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa
saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. firewall komputer adalah program perangkat lunak yang
mencegah akses tidak sah ke atau dari jaringan pribadi. Jadi, firewall adalah alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan
keamanan komputer yang terhubung ke jaringan, seperti LAN atau Internet.
Fungsi firewall adalah untuk melindungi jaringan komputer
saat menggunakan internet. Termasuk juga mengontrol pergerakan data saat sedang
mengakses jaringan privat. Keluar masuknya jaringan akan melewati firewall dimana akan dilakukan pemeriksaan, seperti menyaring,
membatasi, atau menolak.
Penanganan Insiden
Keamanan Jaringan adalah bagian dalam menangani keamanan informasi. Sebab dari
keadaan jaringan yang ada dan diaplikasikan dalam suatu organisasi akan
mempengaruhi keamanan informasi yang ada padanya.
Definisi Denial of
service (DoS) umumnya merupakan tindakan serangan berbahaya pada jaringan yang
ditujukan untuk mengganggu ketersediaan sumber daya komputasi dari pengguna
yang sah. Serangan DDoS baru-baru ini mendapatkan popularitas karena
ketersediaan dari jasa penyewaan DoS dari operator botnet, serta ketersediaan
berbagai alat hacking gratis dan mudah digunakan. Sebuah serangan DDoS terjadi
ketika beberapa sistem secara bersamaan membanjiri sumber daya jaringan
komputer, membuat mereka tidak dapat diakses. Berbeda dengan serangan DoS,
sebuah serangan DDoS, berasal dari berbagai sumber, bisa ratusan atau bahkan
ribuan. Akibatnya, tindakan mitigasi terhadap serangan DDoS lebih sulit.
Serangan DDoS sering menggunakan protokol seperti UDP dan ICMP, tetapi protocol
stateful juga dapat digunakan ketika koneksi tidak sepenuhnya mapan seperti
selama serangan membanjirnya TCP SYN. Kedua teknik memudahkan penyerang untuk
menggunakan alamat IP palsu dan sulit untuk menentukan sumber serangan.
IDS atau Intrusion
Detection System adalah sebuah aplikasi perangkat lunak atau perangkat keras
yang dapat mendeteksi aktifitas yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau
jaringan. Suatu IDS dapat berupa IDS berbasiskan jaringan atau berbasiskan
host. Pada IDS berbasiskan jaringan, IDS akan menerima salinan paket yang
ditujukan pada sebuah host untuk kemudian memeriksa paket-paket tersebut. Apabila
ternyata ditemukan paket yang berbahaya, maka IDS akan 34 memberikan peringatan
pada pengelolah sistem. Karena paket yang diperiksa hanyalah salinan dari paket
yang asli, maka sekalipun ditemukan paket yang berbahaya, paket tersebut akan
tetap mencapai host yang ditujunya. IDS biasanya bekerja sama dengan IPS
(Intrution Prevention System). Suatu IPS bersifat lebih aktif daripada IDS.
Bekerja sama dengan firewall, sebuah IPS dapat memberikan keputusan apakah
sebuah paket dapat diterima atau tidak oleh sistem. Apabila IPS menemukan bahwa
paket yang dikirimkan adalah paket yang berbahaya, maka IPS akan memberitahu
firewall sistem untuk menolak paket data tersebut. Dalam membuat keputusan
apakah sebuah paket data berbahaya atau tidak, IDS dan IPS dapat mempergunakan
metode : Signature-based Intrusion Detection System. Pada metode ini, telah
tersedia daftar signature yang dapat digunakan untuk menilai apakah paket yang
dikirimkan berbahaya atau tidak. Sebuah paket data akan dibandingkan dengan
daftar yang sudah ada. Metode ini akan melindungi sistem dari jenis-jenis
serangan yang sudah diketahui sebelumnya. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga
keamanan sistem jaringan komputer, data signature yang ada harus tetap ter[1]update.
Intrution Detection
System atau IDS adalah perangkat (atau aplikasi) yang memonitor jaringan dan
suatu sistem untuk kegiatan berbahaya atau pelanggaran kebijakan dan memberikan
laporan ke administrator atau station manajemen jaringan. Pencegahan intrusi /
pemyusupkan adalah proses melakukan deteksi intrusi dan mencoba untuk
menghentikan insiden yang mungkin terdeteksi.
Intrusion
Detection System adalah sebuah metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi
aktivitas yang mencurigakan dalam sebuah sistem atau jaringan. IDS dapat
melakukan inspeksi terhadap lalu lintas inbound dan outbound dalam sebuah
sistem atau jaringan, melakukan analisis dan mencari bukti dari percobaan
intrusi.
Jenis
1.NIDS (Network
Intrusion Detection System)
IDS berbasis
jaringan ini akan ditempatkan pada suatu titik strategis dalam jaringan untuk
melakukan pengawasan jalur lintasan traffic dan menganalisis apakah ada
percobaan penyerangan atau penyusupan ke dalam sistem jaringan.
2. HIDS (Host
Intrusion Detection System)
IDS jenis ini akan
menganalisis aktivitas sebuah host jaringan individual apakah terdapat
percobaan penyerangan atau pengusupan ke dalam jaringan dan melakukan
pengawasan terhadap paket-paket yang berasal dari dalam maupun luar hanya pada
satu alat saja dan kemudian memberikan peringatan terhadap sistem atau
administrator jaringan.
Cara Kerja IDS
Security
Ada beberapa cara
IDS bekerja:
Cara yang paling populer adalah seperti halnya dengan apa yang dilakukan beberapa antivirus, IDS akan melibatkan pencocokan lalu listas jaringan dengan basis data yang berisi cara-cara serangan dan penyusupan yang sering dilakukan penyerang. Sama seperti antivirus, cara ini juga membutuhkan pembaruan terhadap basis data signature IDS yang bersangkutan.
Metode selanjutnya
adalah dengan mendeteksi adanya anomaly, yang disebut sebagai Anomaly-based
IDS. Jenis ini melibatkan pola lalu lintas yang mungkin sebuah serangan yang
sedang dilakukan oleh penyerang. Umumnya metode ini menggunakan teknik
statistik untuk membandingkan lalu lintas yang sedang dianalisis dengan lalu
lintas normal yang biasa terjadi. Metode ini menawarkan kelebihan dibandingkan
dengan signature-based IDS yakni dapat mendeteksi bentuk serangan yang baru dan
belum terdapat didalam basis data signature-based IDS. Kelemahannya, jenis ini
sering mengeluarkan pesan false positive. Sehingga tugas administrator lebih
rumit, dengan harus memilah-milah mana yang merupakan serangan yang sebenarnya
dari banyaknya pesan false positive yang muncul.
Metode lainnnya,
dengan memantau berkas-berkas sistem operasi, yakni dengan cara melihat apakah
ada percobaan untuk mengubah berkas sistem operasi, utamanya berkas log. Metode
ini sering diimplementasikan dalam HIDS, selain melakukan pemindaian terhadap
log sistem untuk memantau apakah ada aktivitas yang mencurigakan atau tidak.

Komentar
Posting Komentar